31 Mei 2009

KAPUAS RAYA; MIMPI SEMPURNA

Oleh: Zauzi
Era reformasi dan masa peralihan mulai terasa manfaatnya. Salah satu bagian dari tuntutan reformasi yaitu supremasi hukum dan otonomi daerah. Pernahkah terpikirkan oleh kita semua jika tidak ada reformasi? Mungkin saat ini kita masih selalu di suapin oleh IMF atau negara adikuasa, kita memang negara yang baru mulai tumbuh dan berkembang, bahkan bisa dikatakan bahwa negara kita adalah negara miskin. Saat awal reformasi kita selalu menyalahkan mahasiswa dan generasi muda bangsa kita yang berani menyuarakan diri untuk menuntut perubahan. Terasa berat memang jika akan memulai sesuatu yang belum pernah kita lakukan sebelumnya.
Reformasi merupakan salah satu cara yang ditempuh generasi muda bangsa kita untuk menuju sebuah perubahan bangsa menjadi lebih baik. Agenda reformasi memang begitu besar dan menjadi tanggung jawab kita semua, bukan hanya mereka yang bersuara ketika itu. Hari ini usia reformasi telah 11 tahun, berbagai perubahan mulai terasa manfaatnya, misalna pemberian otonomi daerah, penegakan hukum tanpa panda bulu dan berbagai perubahan sistem pemerintahan.
Otonomi daerah diberikan dengan tujuan agar setiap daerah mampu memberdayakan kekayaan yang dimiliki, meliputi kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan berbagai kekayaan lainnya. Kalimantan Barat merupakan salah satu propinsi yang kaya akan sumber daya alam dan juga sumber daya manusia, namun kekayaan tersebut tidak mampu menjadikan Kalbar menjadi daerah yang memilki pendapatan perkapita paling besar. Dari hasil penelitian yang baru saja dirilis oleh media lokal Kalbar, Pontianak post, bahwa Kalbar memiliki cadangan Uranium 20 ribu ton yang terpendam di kabupaten Melawi. Hal ini menunjukkan bahwa kita kaya namun kita tidak memiliki kemampuan dan kemauan untuk memberdayakannya. Secara demografi Kalimantan Barat merupakan propinsi yang sangat luas dan memiliki potensi bisnis yang sangat besar. Kalimantan Barat merupakan satu-satunya propinsi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Oleh karena itu, agar potensi yang kita miliki benar-benar bermanfaat, maka pembangunan harus merata, baik pembangunan infrastruktur maupun pembangunan kualitas SDM-nya. Karena luasnya daerah Kalimantan Barat dan sulitnya mobilisasi, maka sangat layak jika Kalimantan Barat membentuk propinsi baru, Kapuas Raya, yang meliputi lima kabupaten di wilayah timur Kalimantan Barat; meliputi kabupaten Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan kabupaten Kapuas Hulu. Pemisahan propinsi baru bukan untuk dijadikan isu politik maupun berkaitan dengan kekuasaan, melainkan untuk mengefektifkan dan efisiensi pemberdayaan sumber daya yang ada dan meningkatkan kemampuan mobilisasi.
Kelima kabupaten yang akan membentuk propinsi telah memenuhi standar kelayakan, dan telah menjadi agenda para wakil rayat di Senayan untuk membahasnya dan menindaklanjutinya. Kemampuan untuk membentuk Propinsi Kapuas Raya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lima kabupaten tersebut dan secara umum meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan tujuan pembentukan propinsi Kapuas Raya maka pemerintah daerah di lima kabupaten akan bekerja maksimal untuk memenuhi semua keperluan yang harus disiapkan dalam pembentukan propinsi Kapuas Raya, namun kemampuan lobi dan negosiasi pemerintah daerah ke propinsi sangat kurang, begitu juga dengan pemerintah propinsi ke pusat. Kita bisa lihat sendiri bagaimana kondisi jalan negara dari Pontianak menuju lima kabupaten di kawasan timur Kalbar, sangat tidak layak untuk disebut jalan negara. Parahnya kerusakan jalan sangat membahayakan para pengguna jalan, bahkan Gubernur saja tidak berminat menggunakan jalur darat untuk berkunjung ke daerah di lima kabupaten itu.
Untuk pemeliharaan dan perbaikan jalan yang menghubungkan antar kabupaten merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan juga pemerintah propinsi. Dengan adanya rencana pembentukan propinsi Kapuas Raya tentunya menjadikan harapan pembangunan yang merata disemua bidang dan semua sektor. Kapuas Raya bukan hanya mimpi dan buah politik para politikus kita, namun sebuah harapan masyarakat agar pembangunan dan kesejahteraan masyarakat semakin merata. Bisa saja kita katakan bahwa pembentukan propinsi Kapuas Raya adalah sebuah mimpi masyarakat wilayah timur Kalbar, namun ini adalah mimpi yang sempurna, mimpi yang akan menjadikan cita-cita bangsa ini tercapai. Cita-cita yang tertuang dalam Pancasila, yakni “keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”. Cita-cita ini akan tercapai jika akses informasi pembangunan dan pemerintahan semakin pendek dan mudah dijangkau oleh masyarakat secara umum.
Masyarakat secara umum memerlukan informasi dari pemerintah, namun selama ini masyarakat kurang, atau bahkan tidak memeliki akses untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Oleh karena itu, dengan terbentuknya propinsi Kapuas Raya masyarakat akan mendapatkan akses informasi yang memadai. Selain itu juga, potensi kekayaan alam dan SDM yang dimiliki dapat diberdayakan semaksimal mungkin agar tercipta kesejahteraan masyarakat seperti yang kita harapkan selama ini, dari masa awal kemerdekaan.
Masyarakat tentunya berharap agar Gubernur dan pemerintah pusat, serta para wakil rakyat dapat mewujudkan mimpi yang sempurna ini agar tercipta masyarakat sejahtera, tidak hanya menjadikan masyarakat sebagai objek politik kacangan. Sudah saatnya masyarakat menjadi subjek atau pelaku pembangunan bangsa ini, bukan hanya menjadi korban-korban politik. Semoga mimpi kita yang sempurna ini menjadi nyata.

06 Mei 2009

Desaku


Desa berkembang dapat diukur dengan potensi serta sumberdaya alam yang memadai, desaku tergolong didalam desa yang sedang berkembang, desa yang baru akan meretas kemajuan dengan meningkatkan taraf pendidikan kaum muda, serta mempersiapkan generasi muda untuk terjun ke dunia pendidikan guna menghadapi globalisasi dan tantangan zaman agar desa ini menjadi desa maju.
Desaku tergolong desa yang asri bersih dan teratur, itu semua terwujud berkat peran serta warga dalam menerapkan pola hidup bersih dalam kehidupan bermasyarakat, ngomong-ngomong masalah desa aku jadi rindu desaku Lebak Ubah. Kapan aku bisa membangun buat desaku?? Itu yang selalu terngiang di dalam pikiranku desa yang selalu bersinar dalam segala kegiatan, mulai dari organisasi kemasyarakatan serta perangkat desa dan koperasi.
Bangga yang terasa dalam dada ini karena desaku dipilih menjadi desa yang mewakili kecamatan sui tebelian dalam lomba desa tahun 2009, desaku membuat aku selalu kangen karena memilki perkebunan kelapa sawit yang terbentang luas. Bila aku pulang liburan kuliah aku selalu tidak sabar pingin pulang kekampung halamanku desa dimana kedua orang tuaku tinggal desa dimana mereka bekerja mencari nafkah untuk membiayai pendidikanku di ibu kota provinsi Kalimantan Barat. Desa yang tidak luas namun memiliki potensi yang luar biasa, dari segi pendidikan maupun bisnis.
Kali ini desaku di tunjuk oleh kecamatan untuk mengikuti lomba desa yang selalu diselenggarakan setiap tahun oleh pemerintah kabupaten sintang, lomba yang selalu dinanti-nantikan oleh beberapa desa di sekitaran desa lebak ubah. di sana segala aktivitas berjalan dengan teratur mulai dari kegiatan bertani kegiatan berkebun dan nberladang. Semua dilakukan para penduduk dengan kesabaran. Penduduk desa yang ramah memberikan daya tarik bagi investor untk menanamkan modalnya di bidang bisnis maupun pendidikan. Harapanku semoga desaku menjadi desa teladan bagi desa-desa yang lain. Amin semoga....

Belom tau judul

Sebuah desa yang maju memang harus di tunjang oleh beberapa hal, diantaranya jalur transportasi yang yang baik, letak wilayah yang strategis, sumber daya alam dan sumberdaya manusia yang melimpah, Jalur transportasi menjadi hal yang paling utama karena biarpun jarak antara desa ke kota cukup jauh dengan jalan dan sarana transportasi yang baik juga akan mempercepat proses perkembangan suatu kampung.
Namun agaknya di kalimantan barat ini bertolak belakang sekali dengan harapan masyarakat bahkan pemerintah sendiri, banyak desa yang masih terisolir akibat pembangunan jalan dan srana transportasi oleh pemerintah kurang di perhatikan, banyak kasus yang terjadi di sebuah kampung bahkan di kota besar kendala yang utama adalah jalan, kebetulan saya sekarang masih menjalani studi di kota pontianak dan saya melihat jalan di kota provinsi saja masih banyak yang kurang mendapat perhatian, pemerintah daerah juga harus memiliki tekad dan spekulasi untuk membangun jalan yang bagus agar transportasi dapat berjalan lancar.
Dengan sepekulasi melimpahkan segala dana sementara tahun ini di anggarkan untuk pembangunan jalan, dengan begitu pasti jalan yang ada di kalimantan barat menjadi baik, tidak apa kita mengorbankan salahsatu diantara banyak sektor tetapi kita memiliki sektor lain yang unggul, dan inilah sebuah pilihan ketika kita memilih semua sektor namun kesemuanya tidak memuaskan atau bahkan tidak kita dapatkan lebih baik kiranya kita membangun dari satu sektor namun dalam memilki hasil yang maksimal, kitimbang kita menganggarkan setiap tahun untuk sektor itu sementara di sektor itu terliat hingga saat ini juga tidak membaik.
Memang dalam sepekulasi dibutuhkan keberanian dari pihak pemegang kewenangan, jika setengah-setengah hal ini mustahil akan tercapai. satu lagi yakni menggunanakan tenaga pemborong dari luar negeri karena terbukti pekerjaan orang dari luar negeri lebih baik di banding dengan pemborong maupun kontraktor dari dalam negeri, ini juga akan mendorong keseriusan terhadap pemborong dalam negeri agar lebih mementingkan mutu di dalam pengerjaan sebuah proyek. Banyak sudh contoh jalan di kalimantan ini yang di kerjakan oleh pemborong dari luar negeri, contohnya jalan raya sekadau sintang hingga kini masih mulus dan lancar, sebenarnya ini yang bisa menjadi cerminan kedepan pemerintah untuk lebih selektif dalam menggarap tender agar pembangunan jalan di kalimantan ini tidak di kerjakan oleh pemborong serta kontraktor yang hanya ingin untung dari pembangunan jalan tersebut, sementara pemerintah dan kita semua yang di rugikan.
Banyak dari penduduk yang setiap tahunya membayar pajak tepat waktu tetapi pembangunan atau proyek perawatan jalan yang tidak tepat waktu. Ini yang mendorong kelesuan rakyat untuk selalu membayar pajak. Banyak masyarakat beranggapan bahwa ‘kita bayar ajak tepat waktu tapi pembangunan tidak tepat waktu’ ini sebetulnya juga menjadi pekerjaan rumah bagi wakil rakyat serta pemerintah kenapa dan kenapa hal ini aganya selalu mejadi hal yang krusial. Sementara wakil rakyat enak-enakan duduk di kursi empuk sementara rakyat duduk dijok kasar dan merasakan jalan berlubang lagi.. tragis memang jiga kita membahas masalah jalan yang ada di provinsi ini. Saya acungkan jempol untuk pemerintah sekarang yang selalu mendapat banyak kritikan tetapi masih banyak juga orang merebutkan kursinya.... karena apa karena mereka tidak puas dengan kinerja para pejabat pendahulu. Akhirnya mari kita bersama-sama membangun jalan kita sendiri jangan kita sebagai masyarakat hanya menuding pemerintah kurang bertanggung jawab serta menengadahkan tangan untuk meminta bantuan, sebenarnya kita yang membantu meringankan beban pemerintah untuk membangu infrastruktur yang ada di derah kita. Mari kita introspeksi diri dengan dan dengan kerendahan hati dan keikhlasan kita bisa menimbun jalan yang berlobang di depan rumah kita sendiri. Mohon maaf kata-katanya masih acak-acakan